Rabu, 30 Oktober 2019

171 Sambungan Pelanggan Air Di Putus Karena Nunggak Lebih 3 Bulan

    Oktober 30, 2019   No comments



 Teks Foto : Petugas PDAM Tirta Kerta Raharja sedang memutuskan sambungan air di Perumahan Grand Duta, Kelurahan Gebang Raya

Tanglineone (Kab. Tangerang)- PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) kembali melakukan pemutusan sambungan air bagi pelanggan yang menunggak lebih dari 3 bulan, masing -masing di wilayah Perumahan Kroncong, Perumahan Taman Elang, dan Perumahan Grand Duta. Rabu (30/10/2019)

.Menurut keterangan Pjs Kepala wilayah pelayanan 2 Tatang Wahyudi selaku Kasubag menyampaikan, Pemutusan pelanggan pada hari ini berjalan lancar bahkan pelanggang menyadarkan datang melunasi pembayaran tunggakannya.

Diakui pemutusan pada hari ini171 sambungan yang diputus  dan tidak ada hambatan berjalan lancar "Dilakukan pemutusan itu bertujuhan untuk mengurangi pihutang pelanggan kepada PDAM TKR yang mencapai miliaran rupiah. Tapi dalam  dilakukan pemutusan 50 persen pelanggan langsung  mereka melakukan pelunasan," kata Tatang

.Lebih lanjut Tatang menambahkan, dalam pemutusan di wilayah Keroncong, Grand Duta dan Perum Taman Elang PDAM TKR menurunkan 8 tim diantaranya, tim pembaca meter, teknisi dan di dampingi aparat kepolisian dan aparat TNI. 
.
Sedangkan upaya Pemutusan SL Ini, kata Tatang bagian dari kebijakan Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja Rusdy Machmud tidak lain untuk meningkatkan pendapatan serta kinerja keuangan PDAM TKR, salah satunya dengan melakukan pendekatan khusus kepada pelanggan yang menunggak, dan  hasilnya cukup memuaskan.

.Diakuinya, berdasarkan data piutang, sebenarnya pelanggan yang menunggak tidak tertib membayar kewajibannya sebagian besar jumlahnya pada kelompok pelanggan yang secara ekonomi masuk golongan masyarakat yang secara ekonomi menengah dan mewah. Sehingga sulit dipahami jika mereka sampai mengabaikan kewajibannya membayar tagihan rekening air."Misalnya, berdasarkan data yang kami miliki, pelanggan yang menunggak pembayaran di wilayah pelayan 2 adalah golongan rumah menengah dan mewah. Kami sudah melakukan upaya penagihan, namun kerap petugas kami di lapangan mendapatkan rumah tersebut dalam keadaan kosong dan terkunci. Sehingga, kami kesulitan berkomunikasi dangan pelanggan untuk mengetahui alasan mereka ," tutupnya. (san).



Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write komentar

Proudly Powered by Blogger.